Search This Blog

06 December 2009


Sedikit cerita dari Danau Toba
Photo ini diambil sewaktu aku liburan ke danau toba, kalau dipikir-pikir yah sudah lama juga sih aku ga pernah kesana mungkin ada lebih kurang 10 tahun. Nah.... pas aku kesana, wuih rasanya stressku pada saat bekerja berangsur-angsur mulai hilang. Aku kesana bersama istriku namanya Tiur, kami sudah hampir 6 tahun menikah. Kunjungan kami ke Danau Toba bermaksud untuk mengunjungi mertua sekaligus mau berobat.


Kenangan paling tidak terlupakan seumur hidupku pada waktu itu, yaitu ketika aku sedang mengambil cabe dikebun mertua eeh....... tiba-tiba dari arah samping kanan saya tanpa lewatlah 2 ekor kerbau yang sedang digembalakan oleh keponakan dari istriku....... bukan main sangat terkejutnya aku pada waktu itu rasanya jantungku berhenti berdetak sejenak aku pun terjatuh hampir pingsang (dikebun cabe itu juga ditanami kopi, sehingga benda, orang maupun hewan sekalipun tidak akan terlihat). Kemudian istriku memegangku untuk berdiri (yang kebetulan juga didekatku pada waktu) dan menenangkanku agar aku tidak shock lagi. Ketika sampai dirumah mertua, istriku bercerita kepada mereka dan mereka semua tertawa dengan apa yang aku alami pada saat itu.


Ada hal lain lagi yang juga aku tidak lupakan, ketika mertukaku yang cewek sedang memasak lele danau (hidup di air Danau Toba) kemudian menyajikannya kepada kami, sebenarnya ketika aku disodorkan dengan lauk itu aku merasa enggan untuk memakannya apalagi aku sama sekali tidak suka lele (aku tidak makan lele mulai dari kecil karena aku dulu lihat tempat beternak lele itu diair yang kotor dan dikasih makan bangkai) namun karena mertuaku mengatakan kalau lele yang ada di Danau Toba tidak sama dengan yang dikota dan rasanya pun lebih wangi dan hidup diair yang bersih maka akupun memberanikan diri untuk memakannya dan ketika aku mengambil secuil ikan tersebut dan memakannya........ yah benar kata mertuaku bahwa lele itu sangat enak rasanya, kenyal, tidak amis dan berbau dan rasanyapun sangat manis. Namun bagaimanapun juga aku hanya memakan lele yang dari kampung saja sedangkan lele dari kota aku tidak akan memakannya.


Keberadaan kami di kampung pada waktu itu sekitar 1 minggu, dan ketika pada hari terakhir kami berada disana sudah mulai terasa kesedihan terlebih lagi istriku karena sebentar lagi kami akan meninggalkan mereka. Mengapa tidak, selama kami disana sangat terasa sekali kehangatan kasih yang diberikan orangtua terhadap anak-anaknya. Akhirnya tibalah kami akan meninggalkan mereka, aku pun merasa sesenggukan pada waktu itu untuk meninggalkan mereka, mungkin agar tidak terlalu bersedih hati mertuaku yang cewek tidak ikut mengantar kami ke pelabuhan hanya mertuaku yang cowok saja yang mengantar kami. Didalam perjalanan menuju pelabuhan aku melihat istriku memeluk dengan erat mertuaku sambil sesenggukan dan mengeluarkan air mata, betapa indah kenangan itu.


Ini cerita singkatku sewaktu aku pulang kampung pada waktu itu.

2 comments:

  1. (Mengomentari postingan sendiri) Wah.. wah.. wah.. asik tuh liburan ke kampung untung ga sampai diseruduk ama kerbaunya, trus selamat berjuang untuk makan lele.........

    ReplyDelete
  2. Kok ngomentari posting sendiri, emang blog-nya dipublikasikan ke orang lain ya? ceritanya seru juga tuh.......

    ReplyDelete

Vote

Followers

Tentang saya

My photo
Serang, Banten, Indonesia
Simple, ga banyak gaya & neko-neko
Powered By Blogger